Istana Pagaruyung Destinasi Bersejarah di Sumatra Barat
Istana
Basa Pagaruyung atau lebih populer dengan sebutan Istana Pagaruyung terletak di
kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar, Tempat ini bisa di tempuh dari
Bukittinggi dalam kurun waktu sekitar 2 jam.
Anda bisa melakukan perjalanan ke tempat ini dengan menggunakan angkutan
umum dari terminal Aur Kuning. Nanti anda bisa turun di persimpangan dan
dilanjutkan dengan naik ojek ke istana Pagaruyung. Untuk memasuki istana ini,
anda harus membayar biaya tiket masuk. Biayanya berbeda-beda dilihat bergantung
jenjang usia serta wisatawan lokal ataukah wisatawan mancanegara. Biaya yang
dikeluarkan kurang dari Rp. 15000.
Istana Pagaruyung, Si Istana Api
Istana
Paguruyung ini masih memiliki hubungan erat dengan kerajaan Majapahit di Jawa
Timur. Adityawarman yang merupakan salah satu raja Pagaruyung adalah kerabat
dekat dari raja Majapahit. Meski tidak banyak disebutkan dalam sejarah
sebagaimana kerajaan besar lainnya, namun eberadaan kerajaan ini dapat
ditelusuri melalui prasasti-prasasti yang melibatkan tokoh penting pada masa
tersebut.
Julukan
Istana Api tampaknya melekat untuk
disematkan di istana ini. Pasalnya sejarah menunjukkan bahwa istana ini sudah
mengalami perbaikan sebamyak tiga kali akibat kebakaran yang melahap istana
ini. Istana Paguruyung ini merupakan replika dari Istana yang berada di bukit
Batu Patah yang terbakar di tahun 1804 akibat kerusuhan berdarah yang terjadi
saat itu.
Pada
masa pemerintahan Harun Zain, yakni pada tanggal 27 Desember 1976, Istana ini
di bangun kembali dengan lokasi yang baru di bagian selatan. Namun, lagi-lagi
Istana ini terbakar lagi untuk yang ketiga kalinya yakni pada tahun 2007, Istana ini terbakar akibat tersambar petir
yang cukup dahsyat melululantakkan bangunan ini.
Meski
demikian, berkat kegigihan dari Bapak Bupati Tanah Datar yang menjabat saat
itu, yakni Bapak M. Shadiq, Pasadigoe serta dorongan kuat dari Gubenur Gamawan
Fauzi yang mengatur pertemuan dengan Bapak Jusuf Kalla, mereka mengumpulkan
tokoh-tokoh penting Minang untuk membangun kembali istana Pagaruyung ini.
Destinasi
Istana Pagaruyung - Icon Pariwisata di Sumatra Barat
Pada
tanggal 30 Oktober tahun 2013, istana ini sudah diresmikan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyoo, sebagai musium terbuka. Meski demikian agaknya masyarakat
masih belum puas, dan masih ingin diresmikan lagi oleh wakil Presiden saat itu
yakni Bapak Jusuf Kalla yang notabene adalah suku minang, warga sumatra, yang
turut andil pula dalam pembangunan kembali istana Pagaruyung ini, sehingga
upacara adat pun juga dilakukan lagi, saat tak lama kemudian Bapak wakil
Presiden Jusuf Kalla dapat berkesempatan mengunjungi Sumatra bersama dengan
istri beliau, Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
Keberadaan
Istana Pagaruyung ini, di harapkan dapat menjadi ikon destinasi pariwisata di
Sumatra Barat yang mengangkat motto : belum berkunjung ke Sumara Barat jika
belum mengunjungi Istana Pagaruyung ini. Pada sambutannya saat itu, Bapak wakil
presiden Jusuf Kalla juga menghimbau pada warga untuk turut memperhatikan
istana Pagaruyung sebagai sebuah simbol kebersamaan yang harus dijaga,
diperhatikan dan dibangun kembali.
Beliau
juga menegaskan bahwa tempat ini bukan hanya milik pemerintah, namun juga milik
mereka bersama, tempat tanah kelahiran mereka sehingga bisa dijadikan sebuah
modal untuk mempererat persatuam , membangun daerah dan bisa mensejahterakan
rakyat. Selain itu beliau juga mengingatkan bahwa kejayaan suku Minang masa
lalu dapat dibuktikan dengan masyarakat yang unggul yang bersemangat menghadapi
tantangan yang lebih berat di masa depan. begitulah kiranya, pada akhirnya
istana pagaruyung pun telah resmi dibuka sebagai icon destinasi pariwisata di
Sumatra Barat.
saya suka artikel diatas, bagus artikelnya. dibaca juga ya tulisan serupa dari saya http://pariwisata.gunadarma.ac.id
ReplyDelete